DISKO


Disko adalah salah satu aliran musik untuk dansa yang berkembang pada tahun 1970-an di klub-klub dansa Amerika Serikat. Disk Jockey di klub dansa memutar serangkaian lagu dari piringan hitam tanpa terputus agar orang dapat terus menari tanpa berhenti. Istilah disko juga dipakai untuk acara, ruang atau gedung tempat orang berdansa ataumenari diiringi rekaman musik sebagai bentuk hiburan. Disko berasal dari kata discothèque, bahasa Perancis untuk klub dansa, bahasa Indonesia: diskotek). Di diskotek diputar musik yang dipakai sebagai musik pengiring dansa. Istilah disko awalnya secara spesifik dipakai untuk musik dansa Afrika-Amerika. Namun pada 1970-an, istilah disko dipakai untuk menyebut semua musik dansa yang sedang populer.
Di diskotek, para DJ secara khusus memainkan piringan hitam berirama soul dan funk yang cocok dipakai untuk berdansa. Setelah sering diputar di lantai disko, lagu-lagu tersebut mulai sering diputar di radio-radio dan laris terjual. Lagu-lagu disko yang menjadi hit sepanjang tahun 1970-an di antaranya "Fly, Robin, Fly" (1975) dan "Get Up and Boogie" (1979) dari Silver Convention, "Get Dancin" (1975) dari Disco-Tex and the Sex-O-Lettes, "The Groove Line" dan "Boogie Nights" (1977) dari Heatwave, "I Love the Nightlife" dari Alicia Bridges, "Brick House" (1977) dari The Commodores, "I Will Survive" (1978) dari Gloria Gaynor, "Ring My Bell" (1979) dari Anita Ward, "Y.M.C.A" (1978) dari Village People, dan "We Are Family" dari Sister Sledge.
AWAL KELAHIRAN
Musik disko lahir pada awal tahun 1970-an ketika dansa-dansi sudah menjadi usang dan musik rock yang dimainkan pemusik kulit putih sedang berjaya. Di kelab malam dan gedung pertunjukan di utara Inggris, seperti di Blackpool Mecca dan Wigan Casino, pengunjung kulit hitam berdansa beramai-ramai diiringi koleksi piringan hitam R&B dari tahun 1950-an dan 1960-an yang nantinya dikenal sebagai musik northern soul.
Sementara itu, di Inggris selatan, benua Eropa, dan komunitas-komunitas gay terjadi kecenderungan untuk kembali ke musik pop untuk berdansa yang dipengaruhi oleh musik orang kulit hitam. Di Amerika Serikat, generasi muda orang kulit putih sedang menggemari musik orang kulit hitam yang dirilis bukan oleh label mayor yang berkedudukan di New York dan Los Angeles, melainkan oleh label-label independen seperti TK Records dari Miami, Philadelphia International Records dan All Platinum Records dari New Jersey.
Sebelum berkembang sebagai sebuah kategori artistik yang akhirnya mencakup gerakan-gerakan tari berikut gaya busana dan model rambut, istilah disko dipakai untuk sebuah konteks musik baru yang dirintis para disc jockey di klub-klub dansa underground di New York City yang ramai dikunjungi terutama oleh kalangan minoritas (Afrika-Amerika dan Latino) serta gay. Fenomena disko berakar dari perpaduan artistik kaum gay dan klub-klub underground, terutama klub-klub gay Afrika-Amerika di New York City pada akhir 1960-an hingga awal 1970-an. Dengan memakai dua pemutar piringan hitam, para DJ memutar lagu-lagu yang sebagian besar berirama soul, funk, dan Latin dari piringan hitam. Para DJ waktu itu mulai menciptakan aliran musik tak terputus di pesta-pesta dansa yang diadakan di kelab malam, loteng, dan bar mengikuti gaya DJ Francis Grasso yang bekerja di diskotek gay Sanctuary, New York City.
Piringan hitam musik dansa yang menjadi hit pada tahun 1972 adalah lagu berirama funk "Get on the Good Foot" dari James Brown dan "I'll Be Around" dari grup vokal The Spinners yang beraliran R&B. Artikel pertama mengenai disko ditulis oleh Vince Aletti pada September 1973 untuk majalah Rolling Stone. Acara disko pertama di radio disiarkan oleh WPIX-FM di New York City pada tahun 1974.
Pada tahun 1973, lagu-lagu berirama funk menjadi populer, misalnya: "Why Can't We Live Together" dari Timmy Thomas, "Superstition" dan "Higher Ground" dari Stevie Wonder, dan "Keep on Truckin'" dari Eddie Kendricks. Meskipun demikian, industri rekaman lambat menyadari adanya tren musik baru hingga kata "rock" mulai disisipkan pada judul-judul lagu yang diciptakan untuk dipakai berdisko. George McCrae membuat hit pada tahun 1974 dengan "Rock Your Baby" dan Hues Corporation menempatkan lagu "Rock the Boat" di urutan nomor satu Billboard Hot 100. Keduanya menandai kelahiran musik piringan hitam untuk berdansa yang mudah diterima semua kalangan berkat ritme yang tidak terlampau cepat dan melodi yang mudah ditiru pendengar.

0 komentar:

Posting Komentar

Followers

About Me

Diberdayakan oleh Blogger.