TONY Q RASTAFARA
Tony Waluyo Sukmoasih (populer dengan
nama Tony Q atau Tony Q Rastafara lahir di Semarang, Jawa Tengah,
27 April 1961 adalah seorang
penyanyi Indonesia beraliran reggae yang telah aktif di ragam tersebut sejak
tahun 1989. Dia bersama grup musiknya Rastafara memopulerkan istilah
"rambut gimbal" (gaya rambut dreadlock) di Indonesia lewat
lagu dengan judul yang sama pada tahun 1996. Tony Q telah menjadi ikon musik
reggae Indonesia. Dia dianggap sebagai pelopor reggae di Indonesia, karena dia
tak hanya berkecimpung di ragam tersebut sejak lama, namun juga mengembangkan
karakter musik reggaenya sendiri, dimana dia memasukkan banyak unsur
tradisional Indonesia ke musiknya, dan mengangkat tema-tema khas Indonesia
dalam musiknya.
Kehidupan pribadi
Tony Q adalah seorang lulusan STM Perkapalan
di Semarang. Sebelum terjun ke dunia musik, pada tahun 1980 Tony Q
pernah bekerja selama enam bulan di bagian quality control (pengendalian
mutu) di sebuah pabrik pengalengan
milik perusahaan Singapura
di Cakung, Jakarta Timur. Namun kemudian dia meninggalkan pekerjaan tersebut dan
memilih untuk menjadi pengamen
di jalanan dan seorang musisi, menghadapi
tentangan keras keluarganya. Dia sempat menjadi pengamen selama lima sampai
enam tahun di daerah Blok M, Jakarta.
Karier musik
Menurut wawancara dengan Tony Q di Radio Nederland
Wereldomroep, sebelum terjun di musik reggae, dia pernah memainkan blues,
rock, bahkan musik
country. Tahun 1989 dia
akhirnya memilih menekuni musik reggae yang menurutnya tidak bisa lepas dari
kehidupan masyarakat. Tony Q mengaku sangat mengidolakan Bob
Marley, almarhum musisi reggae kenamaan asal Jamaika.
Bersama Rastafara
Tony Q memulai karier musik reggaenya sejak tahun 1989 dengan grup
musik Roots Rock Reggae. Biasa manggung dari kafe ke kafe atau acara pentas musik yang ada di Jakarta. Setelah tergabung dengan banyak band reggae seperti Exodus
dan Rastaman, akhirnya pada tahun 1994 dia membentuk grup musik Rastafara yang menjadi cukup terkenal sebagai pengusung aliran musik
reggae di Indonesia saat itu. Bersama Rastafara dia sempat merilis dua
album, yaitu "Rambut
Gimbal" (1996) dan
"Gue Falling In Love" (1997).
Hampir semua lagu dalam album tersebut diciptakan Tony Q,
dengan lirik lagu yang banyak bertema sosial, kemanusiaan,
cinta, dan kehidupan masyarakat sehari-hari. Salah satu lagunya
yang populer adalah "Rambut Gimbal", sebuah istilah untuk gaya
rambut dreadlock yang kerap digunakan oleh pengikut Gerakan
Rastafari, yang kemudian secara tidak langsung
dijadikan istilah dalam bahasa Indonesia yang menjadi populer karena lagu
tersebut.
Rastafara
saat itu dinilai berbeda dengan grup musik reggae lainnya karena mereka
berhasil memasukan dan memadukan unsur-unsur musik dan instrumen tradisional
khas Indonesia ke dalam musiknya sehingga terbentuklah musik reggae ala
Indonesia yang bisa terlepas dari bayang-bayang musik reggae negara lain
seperti Bob Marley, UB40 atau Jimmy Cliff. Penggunaan alat-alat musik
tradisional seperti Kendang
Sunda atau Gamelan Jawa
ikut menambah warna musik dalam lagu-lagu Rastafara. Dan pada aransemen musiknya sepintas juga terlihat unsur-unsur musik Melayu, musik khas daerah Sumatera
Utara, atau Sumatera
Barat.
Pada tahun 1997 Rastafara memutuskan untuk vakum
dalam musik karena kurangnya pasar musik reggae di Indonesia. Tony Q kemudian
melanjutkan kariernya dengan membentuk band baru dengan tetap membawa nama
Rastafara. Tahun 1998 terbentuklah Tony Q & New Rastafara, dengan
format band mendapat pemain tambahan. Tetapi kemudian tahun 2000 Tony Q
memutuskan untuk memulai karier solo dengan tetap membawa nama grup musik yang
telah membuatnya dikenal oleh para penggemarnya, yaitu Tony Q Rastafara.
Karier musik solo
Tahun 2000 Tony Q yang sekarang dikenal dengan nama Tony
Q Rastafara berhasil merilis album solonya yang pertama, "Damai Dengan Cinta" tanpa dinaungi perusahaan rekaman. Pada album solo
pertamanya ini Tony Q mulai mengalami puncak kariernya dalam musik reggae.
Setelah mendengar album pertamanya tersebut, seorang profesor di bidang musik dari Kanada memberikan Tony Q referensi untuk mengirimkan demo untuk
ikut dalam ajang Bob Marley Festival di Amerika
Serikat. Pihak penyelenggara festival tersebut
menyukai lagu-lagu yang ada di demo tersebut dan kemudian mengundang Tony Q
untuk tampil diacara yang sama pada tahun 2002. Namun keberangkatan Tony Q
beserta rombongannya ke festival tersebut terpaksa batal karena mereka tidak
mendapat izin visa dari Kedutaan Amerika dikarenakan alasan keamanan terkait
terjadinya "Peristiwa 9/11" di Amerika Serikat yang terjadi
berdekatan dengan rencana keberangkatan Tony Q.
Tahun 2003 Tony Q Rastafara merilis album solonya
yang kedua berjudul "Kronologi". Lagu dalam album tersebut merupakan kumpulan dari
beberapa lagu dari album-album Tony Q sebelumnya dan juga beberapa lagu yang
belum sempat dirilis. Tahun 2005 Tony Q merilis album "Salam Damai". Dalam album ini Tony Q mencoba menggabungkan musik
reggae dengan unsur instrumen tradisional Indonesia. Dalam album tersebut
terdapat lagu dengan lirik bahasa Sunda ("Paris Van
Java") dan Jawa ("Ngajogjakarta") yang semakin menambah kental unsur tradisional
Indonesia dalam musik reggae.
Pada tahun 2005 lagu "Pat Gulipat" dari
album solo pertamanya "Damai Dengan Cinta", masuk ke dalam album kompilasi musik "Reggae
Playground" yang dirilis bulan Februari 2006 di bawah perusahaan rekaman Putumayo World Music, sebuah label rekaman yang
berbasis di New York, AS.
Tahun 2009 Tony Q merilis album "Presiden" dalam rangka maraknya Pemilu 2009 di Indonesia.
Menurut Tony Q, album ini dirilis untuk memberikan wacana ke masyarakat penggemar
musik reggae supaya tahu bagaimana menyikapi kondisi politik saat itu. Musik
dalam album ini kembali menghadirkan unsur tradisional Indonesia seperti kendang Sunda, gamelan, sitar
Jawa, tamburin, bahkan trompet reog.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Followers
Blog Archive
-
▼
2013
(60)
-
▼
Januari
(60)
- ENDANK SOEKAMTI
- ATTACK THE HEADLINE
- HEAVY METAL
- SCREAMO
- KILLING ME INSIDE
- HARDCORE
- BLACK METAL
- ALTERNATIF ROCK
- PUNK
- METALCORE
- ASKING ALEXANDRIA
- DEATHCORE
- REVENGE THE FATE
- GOTHIC
- TOTAL TRAGEDI
- HARD ROCK
- REGGAE
- TONY Q RASTAFARA
- ROCK KLASIK
- BLUES
- GUGUN BLUES SHELTER
- MUSIK INDIE
- AMBULANCE PANIC VOICE
- HIP HOP
- EMINEM
- R n B
- AKON
- DEWA 19
- POP
- ROCK
- MALIQ & D'ESSENTIALS
- JAZZ
- NIRVANA
- GRINDCORE
- EXHUMED
- THIRTEEN
- EXSPERIMENTAL
- SKA
- TIPE-X
- TRASH METAL
- SLAYER
- MUSIK KLASIK
- MUSIK ROCK
- SYMPHONIC ROCK
- SLOW ROCK
- AEROSMITH
- SYMPHONY
- MUSIK TANGO
- MUSIK SAMBA
- RETRO MUSIK
- MUSIK SENI (ART MUSIC)
- MUSIK LATIN
- MUSIK HOUSE
- BEAT MUSIC
- DISKO
- MUSIK GOSPEL
- MUSIK SPACE ROCK
- SLOW JAM
- MUSIK FUNK
- MUSIK TECHNO
-
▼
Januari
(60)
About Me
- Unknown
Blog Archive
-
▼
2013
(60)
-
▼
Januari
(60)
- ENDANK SOEKAMTI
- ATTACK THE HEADLINE
- HEAVY METAL
- SCREAMO
- KILLING ME INSIDE
- HARDCORE
- BLACK METAL
- ALTERNATIF ROCK
- PUNK
- METALCORE
- ASKING ALEXANDRIA
- DEATHCORE
- REVENGE THE FATE
- GOTHIC
- TOTAL TRAGEDI
- HARD ROCK
- REGGAE
- TONY Q RASTAFARA
- ROCK KLASIK
- BLUES
- GUGUN BLUES SHELTER
- MUSIK INDIE
- AMBULANCE PANIC VOICE
- HIP HOP
- EMINEM
- R n B
- AKON
- DEWA 19
- POP
- ROCK
- MALIQ & D'ESSENTIALS
- JAZZ
- NIRVANA
- GRINDCORE
- EXHUMED
- THIRTEEN
- EXSPERIMENTAL
- SKA
- TIPE-X
- TRASH METAL
- SLAYER
- MUSIK KLASIK
- MUSIK ROCK
- SYMPHONIC ROCK
- SLOW ROCK
- AEROSMITH
- SYMPHONY
- MUSIK TANGO
- MUSIK SAMBA
- RETRO MUSIK
- MUSIK SENI (ART MUSIC)
- MUSIK LATIN
- MUSIK HOUSE
- BEAT MUSIC
- DISKO
- MUSIK GOSPEL
- MUSIK SPACE ROCK
- SLOW JAM
- MUSIK FUNK
- MUSIK TECHNO
-
▼
Januari
(60)
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar