MUSIK INDIE


Apakah itu yang dimaksud dengan musik indie? Ada beberapa sudut pandang yang bisa diambil untuk menjawab pertanyaan ini. Yang pertama, musik indie adalah musik yang tidak terikat dengan major label. Sedangkan yang kedua, musik indie adalah musik dengan semangat atau attitude indie, dimana secara musikal, menyimpang dari musik arus besar (mainstream). Apapun sudut dan segi pandang yang dipakai untuk mendefinisikan musik indie, musik indie telah menjadi alternatif pilihan untuk dapat dinikmati penggemar musik.
Major label, Semua musik dari musisi yang tidak terikat dengan major label dapat disebut dengan musik indie, apapun metode produksi dan pemasaran mereka, baik itu do-it-yourself, self released, ataupun dengan bantuan indie label, -disamping anggaran yang terbatas tentunya-. Musisi-musisi indie yang tidak terikat major label  ini memiliki kebebasan dalam idealisme, mereka dapat menciptakan dan merekam musik dengan gaya dan cara mereka sendiri tanpa ada intervensi dari pihak luar (selain artis atau musisi itu sendiri). Kebebasan dalam bermusik memang indah, tidak ada peraturan yang mengikat dalam hal bagaimana cara membuat lagu. Memang, awalnya dalam ilmu musik barat, khususnya dalam musik serius (art music) dan written music terdapat peraturan-peraturan dan hukum-hukum untuk menulis sebuah komposisi, seperti contoh bentuk progresi harmoni yang tidak boleh parallel, penggunaan instrumen, pergerakan-pergerakan dalam suatu komposisi, dan sebagainya. Namun seiring perkembangan zaman dan kritisnya pola berpikir manusia serta kebebasan yang dimiliki setiap orang, dalam hal ini musisi, mereka mulai meninggalkan peraturan-peraturan dan konsep-konsep kolot yang ada, seperti halnya Ludwig Van Beethoven (1770-1827) yang memulai perubahan-perubahan dalam komposisi musik di zamannya. Saat ini, musisi dapat membuat berbagai jenis dan bentuk musik sesuai dengan imajinasi dan kebebasan eksperimen mereka tanpa ada peraturan yang mengikat.
Kebebasan dan nilai independent  dalam musik indie sebenarnya harus membuat kita bisa memanfaatkan keuntungan teknis yang tidak bisa didapat dari musik mainstream, karena memungkinkan kita untuk melewati batas standard mainstream dalam proses penciptaan dan produksi lagu untuk menghasilkan karya-karya terbaik. Tetapi menjadi musisi indie juga bukan berarti kita bisa seenaknya dan tidak mempertimbangkan matang nilai artistik dan struktur musik yang dibuat. Kita sebagai sesama musisi, perlu menjunjung tinggi esensi dan estetika musik itu sendiri. Apapun genre musiknya, siapapun artisnya, alangkah baiknya kalau kita dapat menghasilkan potensi terbaik dari karya-karya musik kita, dan bermain musik dengan benar, sehingga musisi dan musiknya bisa menjadi panutan dan disegani bagi penikmat musik, sesama musisi dan juga generasi musik selanjutnya.
Umumnya yang dimaksud dengan mainstream adalah arus utama, tempat di mana band-band yang bernaung di bawah label besar, sebuah industri yang mapan. Band-band tersebut dipasarkan secara meluas yang coverage promosinya juga secara luas, nasional maupun internasional, dan mereka mendominasi promosi di seluruh media massa, mulai dari media cetak, media elektronik hingga multimedia dan mereka terekspos dengan baik.
Jadi jika berbicara kriteria dari mainstream dengan indie, itu lebih kepada industrinya, perbedaannya lebih kepada nilai investasi yang dikeluarkan oleh perusahaan rekaman. Kalau masalah talent atau talenta, tidak ada yang memungkiri kalau band-band indie terkadang lebih bagus daripada band-band mainstream. Jadi di sini hanya masalah uang, karena industri musik berbasis kepada profit, jadi label menanamkan modal yang besar untuk mencari keuntungan yang lebih besar, ya, itu tadi pada nilai investasinya.




0 komentar:

Posting Komentar

Followers

About Me

Diberdayakan oleh Blogger.