SKA
Ska adalah genre musik yang berasal dari Jamaika pada akhir 1950-an, dan merupakan pendahulu rocksteady dan reggae. Ska menggabungkan unsur-unsur
musik mento dan musik
kalipso dari Karibia dengan jazz dan rhythm and blues dari Amerika Serikat. Ciri khas musik ini adalah jalur bass
berjalan dengan
aksentuasi pada ritme upbeat. Pada awal 1960-an, ska adalah
genre musik yang dominan di Jamaika dan popular di kalangan para mod di Britania Raya. Musik ini kemudian populer di kalangan skinhead.
Sejarah ska umumnya dibagi menjadi tiga periode: ska asli Jamaika
dari tahun 1960-an (gelombang pertama), kebangkitan ska 2 Tone Inggris pada akhir 1970-an
(gelombang kedua), dan gerakan ska gelombang ketiga yang dimulai pada 1980-an,
dan meraih kepopuleran di Amerika Serikat pada 1990-an.
Sejak tahun 40′an Jamaika telah mengadopsi & mengadaptasi berbagai bentuk musik dari Amerika. Pada saat
PD II berakhir, begitu banyak band-band di Jamaika yang memainkan musik-musik
dansa.Grup seperti Eric Dean Orchestra dengan trombonisnya Don Drummond &
master gitarisnya Ernest Ranglin terpengaruh oleh musisi-musisi jazz Amerika
seperti Count Bassie, Erskine Hawkins, Duke Ellington, Glenn Miller & Woody
Herman. Ditahun 50′an
ketenaran
band-band jazz di Amerika digantikan oleh grup-grup yang kecil & cenderung
lebih memainkan irama bop/rhythm & blues sound. Musisi Jamaika yang sering
berkunjung ke Amerika terpengaruh & membawa pola permainan musik tersebut
ke daerah asalnya. Band-band lokal di Jamaika seperti Count Smith The Blues
Blaster, Sir Nick The Champ & Tom The Great Sebastian mulai memainkan gaya
baru tersebut. Ditahun 1954, pertunjukan terbesar pertama kali diadakan di kota
Kingston tepatnya di Ward Theatre. Band-band tradisional yang memainkan
irama mento-folk-calypso ikut ambil bagian & sering sekali band-band
tersebut mengisi acara di hotel-hotel yang ada di Jamaika & seputar pulau
tersebut. Pada akhir tahun 50′an pengaruh-pengaruh jazz, R&B, & mento (sejenis musik calypso) melebur
menjadi satu bentuk baru yang dinamakan ‘shuffled’.
Irama shuffled memperoleh popularitas berkat kerja keras
musisi-musisi seperti Neville Esson, Owen Grey, The Overtakers & The
Matador Allstars. Banyak studio & perusahaan rekaman yang mengalami
perkembangan & terus berusaha untuk mencari talenta-talenta baru. The
Jamaican Broadcasting Corporation pun ikut membangkitkan semangat kepada
musisi-musisi muda melalui siaran acara-acara di radio.
Dua orang yang amat berpengaruh dalam perkembangan musik di
Jamaika pada tahun 50′an adalah Duke Reid & Clement
Seymour Dodd. Bersama istrinya, Duke Reid memiliki toko ‘Treasure Island
Liquor’ yang berlokasi di jalan Bond (Bond street). Soundsystem Reid dikenal
dengan nama ‘The Trojan’, diambil dari tulisan yang tertera pada truknya. Truk
yang biasa digunakan sebagai angkutan barang untuk tokonya. Dodd
menamakan soundsystem miliknya ‘Sir Coxsone Downbeat’ yang diambil dari nama
pemain kriket asal Yorkshire, Coxsone. Sepanjang akhir dekade, kedua orang
tersebut memimpin persaingan dalam bisnis musik. Walaupun Coxsone lebih dekat
dengan ‘Ghetto’(perkampungan yang didiami kaum atau kelompok tertentu) Adalah
Reid yang dianugerahi sebagai ‘King of sound & blues’ di Success Club
(acara penganugerahan) di tahun 1956, 1957, 1958.
Tahun 1962, saat di mana Jamaika sedang gandrung meniru
musik-musik Amerika, Cecil Bustamente Campbell yang kemudian dikenal dengan
nama ‘Prince Buster’, tahu bahwa sesuatu yang baru amat dibutuhkan pada saat
itu. Ia memiliki seorang gitaris yang bernama Jah Jerry yang kemudian
bereksperimen di musik dengan menitikberatkan ‘ketukan ‘afterbeat’ ketimbang
‘downbeat’. Hingga pada saat ini ketukan afterbeat menjadi esensi dari singkop
(penukaran irama) khas Jamaika. Ska pun lahir. Soundsystem/studio rekaman pun
mulai merekam hasi kerja mereka. Dengan tidak memberikan label pada vinyl
(piringan hitam) dengan tujuan agar memperolehkeuntungan diantara para
pesaingnya. Sehingga yang lain tidak dapat melihat apa yang dimainkan
& ‘mencuri’ untuk sondsystem mereka sendiri.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Followers
Blog Archive
-
▼
2013
(60)
-
▼
Januari
(60)
- ENDANK SOEKAMTI
- ATTACK THE HEADLINE
- HEAVY METAL
- SCREAMO
- KILLING ME INSIDE
- HARDCORE
- BLACK METAL
- ALTERNATIF ROCK
- PUNK
- METALCORE
- ASKING ALEXANDRIA
- DEATHCORE
- REVENGE THE FATE
- GOTHIC
- TOTAL TRAGEDI
- HARD ROCK
- REGGAE
- TONY Q RASTAFARA
- ROCK KLASIK
- BLUES
- GUGUN BLUES SHELTER
- MUSIK INDIE
- AMBULANCE PANIC VOICE
- HIP HOP
- EMINEM
- R n B
- AKON
- DEWA 19
- POP
- ROCK
- MALIQ & D'ESSENTIALS
- JAZZ
- NIRVANA
- GRINDCORE
- EXHUMED
- THIRTEEN
- EXSPERIMENTAL
- SKA
- TIPE-X
- TRASH METAL
- SLAYER
- MUSIK KLASIK
- MUSIK ROCK
- SYMPHONIC ROCK
- SLOW ROCK
- AEROSMITH
- SYMPHONY
- MUSIK TANGO
- MUSIK SAMBA
- RETRO MUSIK
- MUSIK SENI (ART MUSIC)
- MUSIK LATIN
- MUSIK HOUSE
- BEAT MUSIC
- DISKO
- MUSIK GOSPEL
- MUSIK SPACE ROCK
- SLOW JAM
- MUSIK FUNK
- MUSIK TECHNO
-
▼
Januari
(60)
About Me
- Unknown
Blog Archive
-
▼
2013
(60)
-
▼
Januari
(60)
- ENDANK SOEKAMTI
- ATTACK THE HEADLINE
- HEAVY METAL
- SCREAMO
- KILLING ME INSIDE
- HARDCORE
- BLACK METAL
- ALTERNATIF ROCK
- PUNK
- METALCORE
- ASKING ALEXANDRIA
- DEATHCORE
- REVENGE THE FATE
- GOTHIC
- TOTAL TRAGEDI
- HARD ROCK
- REGGAE
- TONY Q RASTAFARA
- ROCK KLASIK
- BLUES
- GUGUN BLUES SHELTER
- MUSIK INDIE
- AMBULANCE PANIC VOICE
- HIP HOP
- EMINEM
- R n B
- AKON
- DEWA 19
- POP
- ROCK
- MALIQ & D'ESSENTIALS
- JAZZ
- NIRVANA
- GRINDCORE
- EXHUMED
- THIRTEEN
- EXSPERIMENTAL
- SKA
- TIPE-X
- TRASH METAL
- SLAYER
- MUSIK KLASIK
- MUSIK ROCK
- SYMPHONIC ROCK
- SLOW ROCK
- AEROSMITH
- SYMPHONY
- MUSIK TANGO
- MUSIK SAMBA
- RETRO MUSIK
- MUSIK SENI (ART MUSIC)
- MUSIK LATIN
- MUSIK HOUSE
- BEAT MUSIC
- DISKO
- MUSIK GOSPEL
- MUSIK SPACE ROCK
- SLOW JAM
- MUSIK FUNK
- MUSIK TECHNO
-
▼
Januari
(60)
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar